Sungguh ... aku tak tahu arti sahabat
Akan kah sahabat kekal atau tidak
Aku tak percaya kan semua itu
Sahabat...???

Walaupun disyahdu tawa dunia
makna sahabat kan hilang dipikiranku
walaupun tak sanggup aku berkata
hilang dipelupuk mata
hanya menghuncap di bibir jiwa

Sambil berjalan dengan temanku, aku terlamun sendiri.

"Aku Kasmaran...gimana nieh..?"

"o...beneran...dari tadi kok ku lihat kamu senyum senyum sendiri?"
wah bisa bisanya indah kasmaran?sama siapa hayo...?jarang banget nieh..."kata Rina.

Namun,
selang beberapa menit ternyata orang yang aku sukai itu datang tepat saat rina bicara seperti.

Rasanya seperti kejatuhan batu berduri dari langit,tak tau harus berekspresi seperti apa,spontan aku terdiam sesaat. tapi gerakanku terbaca Rina.

"Hayo sama siapa?,sama Zacky ya?"

Aduh.
Kaget setengah mati aku mendengar nama itu,aduh biyung pasti kedengaran Zacky.

Dua jalan itu, mengapa...mangapa...aku malu...Aduh giman nieh?kataku dalam hati.

Jalan yang sebelah kanan yang aku lewati dengan temanku,sedangkan jalan kiri yang Zacky lewati.Area antara jalan kanan dengan jalan kiri hanyalah tanaman -tanaman kecil yang ditanam Pak Dino tukang kebun sekolah.

Jelas kedengeran,kemudian aku coba mengontrol emosiku tapi,seketika itu juga rina berkata"Ya!Zacky"

Spontan aku langsung menjawel tangannya,"ssttttt"sambil tanganku kudekatkan pada bibirku pertanda aku menyuruhnya diam.

Akan tetapi terlambat,ia yang tadinya dengan kami pisah alur jalan sekarang menjadi satu jalan,sekarang ia didepan kami dan menoleh kebelakang arti bahwa ia mendengar bahwa namanya disebut.

Tapi aku mengalihkan mimik wajah kami yang semula berada padanya, dengan sangkalan mengalihkan pembicaraan,rina...